TEKNIK PENGKABELAN
1. PENGKABELAN JENIS STRAIGHT
2. PENGKABELAN DENGAN JENIS CROSS
2. PENGKABELAN DENGAN JENIS CROSS
Sebelum melakuakan pengkabelan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dengan alasana berbagai jenis standar kabel UTP yang digunakan secara luas untuk audio dan komunikasi data. Dimana kabel UTP dikelompokkan dengan istilah “Category” dan oleh karena itu nama tipe UTP diawali dengan CAT (Category). Semakin tinggi kategori, semakin rapat lilitan ke-delapan pasang kabel yang ada dalam isolator kabel UTP. Semakin rapat lilitan kabel ini, berarti semakin tinggi bandwidth efektif dan kapasitas output yang dapat dicapai. Semakin tinggi Kategori juga berarti semakin jauh pula jangkauan sinyal yang bisa disalurkan oleh kabel serta semakin kecil resiko hilangnya sinyal.
Jaringan kabel data, baik analog maupun digital, dapat dianalogikan persis Alirang AIR. Logikanya semakin besar volume air yang akan disalurkan, semakin besar pipa yang harus disediakan. Karena kita semua paham bahwa secara teori, pipa besar dapat menyalurkan volume air yang besar pula.
Dalam jaringan data, jika ada satu titik saja dalam sirkuit atau network karena masalah suatu hal menjadi lambat, maka biasanya keseluruhan sirkuit atau network tersebut akan terpengaruh. Dalam contoh analogi saluran air, jika Anda memiliki pipa berukuran 4? yang menyalurkan air dari satu titik ke titik lain, air akan mengalir dengan stabil dalam jarak yang jauh.
Jika Anda memiliki jaringan yang dirancang untuk mentransfer data dengan kecepatan 100 Mbps namun Anda melakukan kesalahan kecil dengan memilih kabel yang tidak tepat, memotong kabel dengan keliru, atau membuat konektor dengan kualitas rendah maka keseluruhan jaringan akan menjadi lambat. Penurunan kecepatan ini terkunci pada kecepatan titik terendah dari keseluruhan koneksi jaringan. Dalam dunia hardware kondisi ini sering disebut sebagai Bottle-Neck.
Tips memilih kabel yang tepat berikut beberapa kategori Kabel UTP yang banyak beredar berikut ini:
CATEGORY 3 / CAT 3
Kabel Kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi. Selama beberapa tahun belakangan tipe kabel ini masih digunakan secara luas di seluruh industri telekomunikasi. Kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10 Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.
Kategori kabel ini banyak diminati karena relatif murah dan tersedia dalam berbagai pilihan dari segi jumlah isi inti kabel dalam 1 unit kabel UTP. Ada beberapa pilihan kabel yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Ada yang berisi 2-pasang, 4-pasang, 6-pasang, 16-pasang, 25-pasang bahkan lebih. Konduktor dalam kabel ini terdiri dari beberapa kawat yang dililit berpasangan dengan isolator kabel yang dilengkapi dengan kode warna. Kode warna dari pasangan kabel yang ada pada CAT3 dimulai dengan “putih/biru” sebagai pasangan pertama dan dilanjutkan dengan urutan kode warna grafik sesuai jumlah pasangan kabel.
CATEGORY 5 / CAT5
Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz. Tapi, meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5?, Jangan keliru antara CAT5 dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel CAT5E kecuali bahwa kabel CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan lilitan pasangan kabel yang lebih tinggi.
CATEGORY 5E / CAT5E
Kabel Kategori 5E adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini kabel CAT5E sudah tersedia secara luas dengan kualitas yang lebih tinggi daripada CAT5 dengan harga dasar yang hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa perusahaan sudah menghentikan penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan mereka.
CATEGORY 6 / CAT6
Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. Kabel CAT6 biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel tembaga. Jika Anda melakukan instalasi jaringan 1000Mbps atau Gigabit LAN, tak ada pilihan lain, kabel UTP tipe inilah yang harus digunakan.
Plenum Rated Cable
Plenum rating adalah nilai yang diberikan pada kabel dengan lapisan khusus yang jika terbakar akan menghasilkan bahan berbahaya di udara lebih sedikit. Hal ini dimaksudkan pada kondisi buruk saat terjadi kebakaran. Tipe kabel ini biasanya lebih mahal daripada kabel standar “riser”. Oleh karena itu, sebelum memulai instalasi kabel, ada baiknya Anda memeriksa kondisi bangunan untuk menentukan apakah kabel Plenum Rated Cable harus digunakan. Gambar di samping ini merupakan salah satu contoh kabel dengan Plenum Rating.
Koneksi Kabel Cross
Kabel Kategori 3 dengan pasangan tunggal dan 2 pasang kabel tanpa pelindung sudah sangat murah dan dijual dalam berbagai pilihan warna yang variatif.
Kabel ini merupakan standar industri yang dapat digunakan untuk “lintas koneksi” dari satu blok ke blok lain. Kabel tipe ini aman digunakan untuk menghubungkan jalur telekomunikasi antar sirkuit tetapi tidak baik digunakan untuk aplikasi data kecepatan tinggi.
Nah, sudah tahu kan beda Antar Tipe Kabel UTP? Sekarang Anda tinggal pilih tipe kabel mana yang sesuai dengan koneksi jaringan Anda. Pilih tipe kabel dengan bijak dan jangan hanya terpesona dengan iming-iming harga murah. Hasil kerja keras Anda ditentukan sejak saat Anda memilih kabel yang tepat bagi jaringan Anda. Jika sudah Anda putuskan, Anda bisa memulai membuat koneksi Kabel Straight maupun Kabel Cross sesuai kebutuhan Anda.